JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perajin tempe dan tahu menjerit lantaran harga kedelai sebagai bahan baku pembuatan menyentuh level Rp 9.300 per kg.
Di sejumlah daerah, para pengrajin tahu dan tempe mengurangi produktivitas akibat anjloknya permintaan makanan rakyat tersebut. Dari catatan, perajin di Semper-Jakarta Utara, Pamulang-Tangerang Selatan, serta Cipondoh-Tangerang terpaksa merumahkan beberapa karyawan untuk sementara waktu.
Saat ditanya wartawan perihal itu, Menteri Pertanian, Suswono, mengakui ketergantungan kedelai impor membuat harga di tingkat pengrajin menjadi tidak stabil. "Ya pasti lah (mahal), ini kan barang impor. Akibat depresiasi rupiah ini kan (harga) jatuhnya lebih mahal," ujarnya, Rabu (28/8/2013).
Sebagaimana diketahui, pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi, untuk memperbaiki nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Pertama adalah perbaikan neraca transaksi berjaln dan menjaga nilai tukar rupiah. Kedua, adalah pemberian insentif. Ketiga adalah menjaga daya beli masyarakat dan menjaga tingkat inflasi, dan yang terakhir adalah percepatan investasi.
Suswono berharap paket kebijakan tersebut bisa membuat kondisi menjadi lebih baik. "Paket kebijakan sudah ada. Tinggal impelemntasi," pungkasnya.
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Anda sedang membaca artikel tentang
Impor Kedelai Justru Bikin Harga Tak Stabil
Dengan url
http://seepersonality.blogspot.com/2013/08/impor-kedelai-justru-bikin-harga-tak.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Impor Kedelai Justru Bikin Harga Tak Stabil
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Impor Kedelai Justru Bikin Harga Tak Stabil
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar