Basuki: Kita Terlambat 20 Tahun Bangun Transportasi Massal

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengurangi kecelakaan akibat sopir yang ugal-ugalan, sopir tembak, dan kendaraan yang tak laik jalan, Pemerintah Provinsi Jakarta perlu strategi dalam manajemen transportasi massal. Sebab, Jakarta sudah terlambat membangun transporrtasi massal.

"Itu dilema kita, terlambat 20 tahun membangun transportasi massal," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota Jakarta, Rabu (24/7/2013).

Basuki mengatakan, jika tidak dilakukan perbaikan manejemen, maka operasionalnya tidak bisa dikontrol. Hal itu akan memunculkan sopir-sopir tembak yang menggantikan tugas sopir terdaftar.

"Kalau sopir (terdaftar) sakit, daripada enggak nyetor, pasti lempar ke  temennya yang belum tentu punya SIM," tuturnya.

Selain soal sopir, banyaknya angkutan yang tak laik jalan juga berpotensi menyebabkan kecelakaan. Untuk ini, Pemprov DKI berencana menambah bus-bus PPD. Pemprov DKI Jakarta berharap pemerintah pusat mau melepas PPD untuk dikelola DKI.

Pemilik bus perorangan, lanjut Basuki, akan dibantu dari sisi manajemennya. Semua mobil angkutan akan keluar dari satu pool. "Yang tidak mau ikut, ya mohon maaf, kita sudah bantu Anda perbaiki manajemen," jelas dia.

Ke depannya, mobil-mobil yang tidak sesuai akan dikandangkan. Namun, hal itu tidak dilakukan dalam waktu dekat mengingat saat ini Jakarta masih kekurangan moda transportasi massal.

"Tidak dikandangin aja enggak cukup. Kalau cukup, kita kandangi, beres semua. Makanya kita tambah bus baru, baru semua kita kandangin. Speedometer enggak ada, rem enggak ada, lampu enggak ada," cetusnya lagi.

Editor : Ana Shofiana Syatiri

Anda sedang membaca artikel tentang

Basuki: Kita Terlambat 20 Tahun Bangun Transportasi Massal

Dengan url

http://seepersonality.blogspot.com/2013/07/basuki-kita-terlambat-20-tahun-bangun.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Basuki: Kita Terlambat 20 Tahun Bangun Transportasi Massal

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Basuki: Kita Terlambat 20 Tahun Bangun Transportasi Massal

sebagai sumbernya