JAKARTA, KOMPAS.com - Wakapolri Komisaris Jenderal Nanan Sukarna mengatakan kepolisian terus berupaya mengungkap hilangnya 250 dinamit. Nanan berharap motif pencurian bukan untuk menggunakan dinamit ke tindak kejahatan melainkan masalah ekonomi.
"Mudah-mudahan mereka (hanya) salah ngambil dodol. Disangkanya dodol makanan tapi dodol itu (dinamit)," ujar Nanan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2013).
Dinamit merupakan bahan peledak yang biasa digunakan untuk kegiatan pertambangan. Dinamit tersebut berukuran 5x20 cm dan berbentuk seperti sosis. Dinamit dikhawatirkan jatuh ke tangan jaringan teroris. Namun, menurut kepolisian, dinamit diduga dicuri oleh bajing loncat.
Kepala Bagian Produksi dan Dokumentasi Divisi Humas Polri Komisaris Besar (Pol) Hilman Thayib sebelumnya mengungkapkan, dinamit diperkirakan hilang di kawasan Cisauk, Tangerang dan Cigudeg, Bogor.
"Lokasi itu wilayah rawan terhadap kasus-kasus bajing loncat," kata Hilman.
Kepolisian telah melakukan dua kali rekonstruksi hilangnya 250 dinamit. Rekonstruksi dilakukan mulai dari pengangkutan dinamit dari PT MNK di Subang, pemberhentian truk di Marunda, Jakarta Utara, hingga tiba di PT Batusarana Persada di Bogor, Jawa Barat. Truk pembawa dinamit itu juga diketahui sempat beristirahat di Cisauk.
Hingga saat ini 15 saksi telah diperiksa. Mereka antara lain supir dan kondektur truk, dua anggota brimob, dan pegawai perusahaan.
Sebelumnya, dua truk yang membawa dinamit berangkat dari gudang bahan peledak PT MNK Subang, Rabu (26/6/2013). Dinamit hendak dikirimkan ke lokasi tambang PT Batusarana Persada di Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Dalam perjalanannya truk sempat berhenti ke gudang PT MNK di Marunda, Jakarta Utara. Dari Marunda, berangkat lagi dua truk sehingga totoal empat truk jalan beriringan.
Empat truk tersebut mengangkut bahan peledak lainnya dengan jenis amonium nitrat sebanyak 30.000 kilogram, dinamit 2.000 kilogram atau 80 dus dan detonator listrik sebanyak 4.000 unit. Hasil penyelidikan, bus sempat berhenti atau singgah sebanyak lima kali.
Kemudian, pada Kamis (27/6/2013), diketahui hilang dua dus berisi total 250 dinamit setelah dilakukan pengecekan di Bogor. Ada sobekan terpal yang menutup truk tersebut. Kepolisian menduga, pencurian dinamit dilakukan oleh bajing loncat.
Editor : Caroline Damanik
Anda sedang membaca artikel tentang
250 Dinamit Hilang, Wakapolri: Semoga Mereka Cuma Salah Ambil Dodol
Dengan url
http://seepersonality.blogspot.com/2013/07/250-dinamit-hilang-wakapolri-semoga.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
250 Dinamit Hilang, Wakapolri: Semoga Mereka Cuma Salah Ambil Dodol
namun jangan lupa untuk meletakkan link
250 Dinamit Hilang, Wakapolri: Semoga Mereka Cuma Salah Ambil Dodol
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar