NEW DELHI, KOMPAS.com - Para aktivis perempuan di India menyerukan hukuman yang lebih keras untuk para pelaku perkosaan setelah angka perkosaan di negeri itu meningkat pesat.
Berdasarkan data dari pemerintah India, di negeri itu perkosaan terjadi setiap 20 menit. Ironisnya, di saat angka perkosaan atau pelecehan seksual meningkat, jumlah pelaku yang mendapat hukuman justru menurun.
Dalam satu tahun terakhir terjadi sejumlah kasus perkosaan yang menarik perhatian banyak pihak. Salah satu kasus paling mengenaskan terjadi di negara bagian Haryana, November lalu.
Peristiwa ini menimpa Shabnam,seorang gadis berusia 16 tahun, yang diperkosa delapan pemuda desanya. Lebih mengenaskan lagi, para pemerkosanya itu merekam adegan brutal itu menggunakan ponsel mereka.
Saat ayah Shabnam mengetahui peristiwa pemerkosaan putrinya telah tersebar di seluruh desa, dia bunuh diri karena tak tahan menanggung malu.
Haryana adalah negara bagian pertanian di mana kaum pria masih mendominasi kehidupan sehari-hari. Di Bagi sebagian besar rakyat Haryana, kehormatan keluarga dan keharusan menghidari rasa malu adalah masalah hidup dan mati.
Dan biasanya, perempuan India korban perkosaan biasanya enggan disebut namanya. Namun, Shubnam berbeda. Dia justru ingin dunia tahu peristiwa mengerikan yang menimpanya, karena dia berkata sudah banyak korban seperti dirinya dan dia tak ingin jatuh korban lagi.
"Saya tak ingin pengorbanan nyawa ayah saya menjadi sia-sia. Saya memutuskan untuk menghukum mereka semua sehingga apa yang terjadi pada diri saya tak akan terjadi para orang lain," kata Shubnam.
Luka-luka fisik Shubnam akibat serangan itu sudah pulih. Namun ibunya, Rani, khawatir luka psikologis putrinya tak akan pernah hilang.
"Putrinya saya ketakutan dan depresi. Dia jarang berbicara karena banyak ketakutan di dalam pikirannya," ujar Rani.
Meningkatnya angka pelecehan seksual dan perkosaan di Haryana menunjukkan apa yang terjadi di hampir seluruh negara bagian India.
Sebagian besar rakyat India masih lebih menginginkananak laki-laki ketimbang perempuan. Sehingga pembunuhan anak perempuan dan aborsi janin perempuan adalah hal yang lazim. Di Haryana tercatat hanya terdapat 830 anak perempuan dibanding 1.000 anak laki-laki.
Aktivis perempuan Rishi Kant mengatakan masalah ini sudah mengakar dalam masyarakat India.
"Karena masalah-masalah ini maka pemubunuhan anak perempuan dan aborsi janin perempuan jamak terjadi,"
kata Rishi.
"Akibat minimnya jumlah anak perempuan, maka anak laki-laki kerap melakukan kejahatan semacam ini dan para pelaku perkosaan seharusnya menjalani pengadilan kilat dengan hukuman setimpal untuk mereka," lanjut Rishi.
Para aktivis perempuan India mengatakan undang-undang perlindungan perempuan di negeri itu sebenarnya lebih dari cukup. Hanya saya sejauh ini kebijakan yang mendukung dan hukuman setimpal masih sangat kurang diterapkan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Setiap 20 Menit Terjadi Perkosaan di India
Dengan url
http://seepersonality.blogspot.com/2012/12/setiap-20-menit-terjadi-perkosaan-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Setiap 20 Menit Terjadi Perkosaan di India
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Setiap 20 Menit Terjadi Perkosaan di India
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar