Mahasiswi India Korban Pemerkosaan Dirawat di Singapura

Written By bopuluh on Rabu, 26 Desember 2012 | 22.42

SINGAPURA, KOMPAS.com - Mahasiswi yang menjadi korban pemerkosaan anggota geng di India telah diterbangkan ke Singapura untuk menjalani perawatan yang lebih intensif.

Seorang pejabat pemerintah India mengatakan mahasiswi berusia 23 tahun itu akan menjalani penanganan dengan fasilitas khusus dan kemungkinan dalam penanganannya nanti dia akan menjalani operasi transplantasi.

Kasus pemerkosaan mahasiswi yang terjadi pada pertengahan bulan Desember lalu itu telah mengakibatkan unjuk rasa warga menuntut pemerintah India memberikan pengamanan secara serius terhadap para pengguna bis perempuan.

Belakangan aksi unjuk rasa ini telah mengakibatkan satu orang polisi tewas. Otoritas keamanan India sendiri kini tengah menyelediki secara khusus kasus pemerkosaan tersebut dan mereka telah meminta seorang pensiunan hakim bernama Usha Mehra untuk memimpin penyelidikan kasusnya.

Sejauh ini sudah ada enam orang yang ditangkap sementara dua polisi juga telah diberhentikan menyusul peristiwa yang terjadi pada tanggal 16 Desember lalu.

Tiga kali operasi

Komisi Tinggi India di Singapura mengatakan mahasiswi perempuan yang menjadi korban pemerkosaan tersebut telah tiba di Bandara Internasional Changi, Singapura Kamis (27/12) dinihari. Korban yang sebelumnya telah menjalani tiga kali operasi di Delhi itu telah dibawa ke Rumah Sakit Mount Elizabeth.

Seorang Dokter senior di Delhi, BD Athani kepada Press Trust of India mengatakan Rumah Sakit Mount Elizabeth memiliki fasilitas tranplantasi multi organ yang cukup baik.

Fasilitas ini menurutnya sangat diperlukan untuk merawat korban yang mengalami luka parah pada ususnya.

Dr Athani menjelaskan ada keluarga korban yang juga ikut menemani proses perawatan tersebut karena menurutnya waktu yang dibutuhkan untuk menjalani pengobatan di Singapura tidak sebentar.

Pemerintah India telah melakukan sejumlah langkah untuk meredakan unjuk rasa warga di negara tersebut terkait kasus ini.

Hukuman mati

Mereka mengumumkan serangkaian langkah yang bertujuan membuat pengguna angkutan umum perempuan merasa lebih aman. Sejumlah langkah itu diantaranya adalah patroli polisi di malam hari, pemeriksaan terhadap para pengemudi bis dan kondekturnya serta melarang bus menggunakan kaca gelap juga tirai untuk menutupi jendelanya.

Namun pengunjuk rasa merasa belum cukup, mereka menginginkan para pelaku penyerangan yang telah ditangkap polisi dikenai hukuman mati.

Pemerintah India sebelumnya mengatakan para tersangka pelaku dalam kasus ini akan dituntut hukuman seumur hidup.

Kasus pemerkosaan terakhir merupakan salah satu dari 635 kasus yang dilaporkan terjadi di Delhi. Jumlah kasus pemerkosaan di Delhi per tahun jauh lebih tinggi dibanding kota-kota lain di India.

Editor :

Egidius Patnistik


Anda sedang membaca artikel tentang

Mahasiswi India Korban Pemerkosaan Dirawat di Singapura

Dengan url

http://seepersonality.blogspot.com/2012/12/mahasiswi-india-korban-pemerkosaan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Mahasiswi India Korban Pemerkosaan Dirawat di Singapura

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Mahasiswi India Korban Pemerkosaan Dirawat di Singapura

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger